Batu alam memang sudah diminati oleh oleh banyak orang dari dulu yang keindahannya membuat mata tidak bosan untuk memandang. Tempelan batu alam identik dengan rumah-rumah modern minimalis terlebih kalau dipadukan dengan berbagai macam corak ornamen yang sangat serasi di dinding baik dalam (interior) maupun di luar rumah (eksterior).
Tidak bisa kita pungkiri bahwa tempelan batu alam di dinding rumah maupun pilar teras mampu menciptakan kesan elegan dan mewah tetapi mungkin tidak semua batu alam yang kita inginkan tersedia di daerah kita bahkan mungkin tidak ada sama sekali kecuali harus memesannya terlebih dahulu dengan tambahan biaya tentunya. Lantas kenapa tidak mencoba membuatnya?
Pada akhirnya, saya menggunakan clay atau tanah liat buatan dari campuran tepung jagung dan kalau ingin membuatnya sendiri, silahkan baca cara membuatnya di artikel Cara Membuat Clay Porcelin Pengganti Tanah Liat. Kalau tidak ingin membuatnya kita juga bisa menggunakan plastisin atau lilin mainan yang banyak dijual di toko-toko buku dengan harga bervariasi.
Cara membuat model dari plastisin tidak susah, kita hanya membentuk plastisin menyerupai batu alam dengan corak sesuai selera kita. Silahkan dikreasikan sebisa mungkin, saya hanya membentuk plastisin menjadi persegi dengan ukuran 20x10cm dengan ketebalan 1,5cm, dan dengan menggunakan pisau cutter saya mengiris dan mengorek hingga membentuk corak acak yang bahkan nggak mirip batu alam.
Perlu diingat kalau bahan batu alam yang akan kita gunakan yaitu semen sifatnya tidak elastis dan membutuhkan bentuk cetakan yang tidak menyebabkan kerusakan pada hasil. Perlu dipikirkan bentuk atau corak batu alam yang kita buat, boleh serumit apapun selama itu tidak membentuk lekukan yang bisa merusak batu alam pada saat melepaskannya dari cetakan resin.
Bingkai Cetakan
Cetakan batu alam dari resin akan lebih mudah dilepaskan apabila terpisah dengan sisi cetakan atau sebagai dinding penampung bahannya. Di penjelasan kali ini, saya menggunakan kayu ukuran 1×1 sebagai bingkai sisi cetakan yang saya potong dan sambung membentuk siku sebanyak 4 potong , dan semua sisi bagian dalam cetakan dilapisi dengan silikon karet setebal +1mm dan bagian lainnya saya lapisi cat minyak atau resin agar lebih awet. Untuk gambarnya lebih kurang seperti dibawah ini.
Bingkai Kayu Cetakan |
Bahan Tambahan Resin
Cetakan batu alam dari resin membutuhkan bahan lain sebagai pendukung kekuatan cetakan dan berikut ini saya jelaskan apa-apa saja yang dibutuhkan:
- Talk atau tepung khusus campuran resin, ada dijual di toko-toko bangunan biasanya untuk campuran resin dan menghindari retak atau pecah. Ibaratnya ya sebagai pasirlah dalam campuran beton…kira-kira begitu.
- Serat fiber atau serat kaca sangat berguna untuk mengikat partikel-partikel cairan resin menjadi lebih kokoh. Kita bisa mengaplikasikannya dalam beberapa lapisan minimal 2 lapisan terpisah.
- Besi/kawat beton ukuran 4mm atau sejenisnya dibentuk persegi sesuai ukuran cetakan batu alam. Besi ini berguna untuk menghindari cetakan yang sudah kering menjadi melengkung karena beberapa jenis resin bisa melengkung akibat reaksi panas pada campuran resin dan katalisnya.
Proses Pembuatan Cetakan Batu Alam dari Bahan Resin |
- Hal pertama yang perlu kita lakukan adalah meletakkan model batu alam dari plastisin ke dalam bingkai kayu yang telah dibuat seperti contoh gambar di atas dan memastikan tidak ada celah antara kayu dan model batu alam agar resin tidak bocor membentuk persegi yang lebih rapi.
- Campur resin dan katalis saja dengan perbandingan 1:10 atau sesuaikan dengan jenis resin yang dipakai atau lakukan sedikit percobaan/eksperimen untuk campuran yang sesuai. Setelah sesuai, oles permukaan model batu alam dari plastisin sampai rata. Setelah hampir kering, bentangkan mat / serat kaca / serat fiber dan kuaskan lagi resinnya hingga rata tanpa gelembung udara di dalamnya.
- Letakkan kawat beton ukuran 4mm yang sudah dibentuk persegi ke atas lapisan serat kaca di model plastisin.
- Campur talk, resin dan katalis dengan perbandingan 1 resin : 1 talk : 1/10 (0,10) katalis, aduk hingga rata dan tuangkan hingga menyisakan 1/2cm ke permukaan bingkai kayu cetakan. Tunggu hingga hampir kering.
- Bentangkan lagi mat / serat kaca dan kuas lagi campuran resin yang sudah ada talknya tanpa menyisakan gelembung udara kemudian tuang lagi dengan resin talk hingga rata di permukaan bingkai kayu.
- Tunggu hingga benar-benar kering sebelum melepaskan. Campuran resin dan kayu tidak akan menempel pada saat melepaskan cetakan karena bagian dalam kayu telah dilapisi dengan karet silikon. Silikon ini juga berfungsi untuk menutup celah antara kayu dan cetakan dengan rapat pada saat proses pembuatan batu alam sekaligus memberikan hasil yang lebih rapi pada sisi batu alam.
Baca juga artikel ini: Pengenalan Resin dan Katalis serta Takaran Tepat Perbandingannya
- campuran pertama: semen aci encer (semen murni + air) dengan perbandingan sekitar 1:2
- campuran kedua: beton (semen + pasir) yang lembab. Apabila pasir sudah basah seperti karena hujan misalnya, tidak usah ditambah air lagi.
- campuran yang ketiga: semen dan pasir kering saja yang gunanya untuk menghisap kandungan air yang berlebihan pada campuran kedua apabila perlu.
Hal pertama yang dilakukan adalah dengan menuangkan sedikit semen aci ke dalam cetakan hingga menutupi sedikit permukaan cetakan. Kemudian memasukkan campuran kedua yang sedikit lembab hingga penuh dan memukul-mukul dengan pelan hingga padat menggunakan kayu atau martil karet. Kita bisa meletakkannya di lantai dan menginjak-injak hingga benar-benar padat. Permukaan isi campuran di cetakan tentunya tidak akan benar-benar penuh dan kita harus menutupi lagi dengan campuran ketiga yang kering dengan menggunakan sendok semen sambil ditekan-tekan hingga benar-benar padat. Isi lagi apabila belum benar-benar terisi dan terakhir ratakan dengan lis kayu yang lurus. Perlu diingat bahwa campuran ketiga hanya untuk mengurangi kelembapan campuran dibawahnya.
Finishing
Untuk memperindah batu alam, kita bisa melapisi permukaan batu alam dengan cat minyak semprot untuk hasil yang lebih maksimal atau menggunaakan kuas yang kecil dan halus agar bisa menjangkau semua celah. Silahkan dikombinasikan dengan warna yang menyerupai batu alam misalnya warna cream dan coklat. Bila ingin menggunakan cat tembok, lapisi lagi dengan cat pelindung batu alam atau resin untuk menghindari tumbuhnya lumut. Untuk menghindari proses pengecatan, kita juga bisa menggunakan semen putih yang diberi pewarna semen atau boleh juga dengan semen nat warna pada setiap campuran bahan. Gunakan juga pasir yang berwarna terang agar memberikan warna yang lebih baik, misalnya pasir pantai yang sudah dicuci.
Tips:
Tambahkan additive semen seperti sika, beton dll ke dalam bahan campuran untuk hasil yang lebih baik dan juga menambah kekerasan batu alam yang akan dibuat.
Demikian cara membuat cetakan dan proses membuat batu alam yang sederhana ini, semoga memberi manfaat bagi semua. Bila ada saran atau pertanyaan yang ingin disampaikan jangan sungkan-sungkan meninggalkan di kolom komentar di bawah, mudah-mudahan saya akan menanggapinya secepat mungkin yang saya bisa.