Permukaan kayu seperti meja kursi memang kelihatan lebih menarik apabila dilapisi dengan cairan bening keras seperti resin epoxy dibandingkan tidak sama sekali dan untuk kapal kayu, lapisan ini merupakan keharusan. Tetapi mungkin seringkali hasil pengerjaan jauh dari apa yang kita harapkan diantaranya adalah permukaan yang tidak mulus atau kelihatan seperti permukaan kulit jeruk.
|
Permukaan Hasil Kuas |
|
Lapisan Resin Seperti Kulit Jeruk |
Berdasarkan penelusuran yang lebih jauh lagi ditambah forum-forum tukar pendapat, di sini saya coba jabarkan beberapa penyebab utama hasil pelapisan kayu dengan resin tidak maksimal dan seperti kulit jeruk:
1. Jenis Kayu yang Dilapisi
Seperti kita ketahui bahwa struktur kayu terdiri dari serat panjang yang tersusun tidak benar-benar rapat dan tentunya membuat penampang kayu berpori terlebih-lebih pada kayu yang lunak (softwood). Berbeda dengan kayu keras (hardwood) dimana seratnya yang relatif pendek dan mengikat kuat antara yang satu dengan yang lain. Sangatlah penting mengetahui jenis kayu keras dan kayu lunak apabila kita ingin terjun ke bidang perkayuan dan ini merupakan suatu keharusan untuk menghasilkan karya yang baik. Melapisi permukaan kayu lunak dengan resin tentu akan membutuhkan perlakuan lebih apabila dibandingkan dengan kayu keras karena udara yang ada di pori-pori kayu akan keluar dengan sendirinya pada saat proses pelapisan. Untuk mengakalinya adalah dengan menambahkan zat tambahan (additive) seperti anti bubble untuk lapisan tebal dengan cara tuang atau mengusahakan gelembubg-gelembung udara hilang dari lapisan dengan cara ditiup atau dengan mengunakan alat khusus seperti penyemprot api (flame torch).
2. Resin yang Digunakan
Banyak pemahaman yang sebenarnya tidak tepat dalam pemilihan resin untuk melapisi permukaan kayu. Di artikel sebelumnya ada dijelaskan mengenai jenis resin dan tingkatannya yaitu resin epoxy, resin vinylester dan resin polyurethane dan resin yang paling baik berdasarkan struktur kimianya adalah epoxy yang bisa mengikat kuat ke hampir semua permukaan kecuali plastik. Resin-resin yang banyak dipasaran dan paling murah saat ini adalah resin polyurethane termasuk resin butek atau resin merah dan jenis resin ini tidak baik untuk permukaan kayu.
Resin Polyurethane ini bukan berarti tidak bisa digunakan untuk melapisi permukaan kayu tetapi akan membutuhkan waktu dan tenaga lebih dimana hasilnya tidak akan langsung bagus seperti epoxy. Sama halnya dengan resin vinylester, jenis resin ini tidak akan bertahan lama di atas permukaan yang tidak berserat kaca karena dalam kurun waktu 2 tahun lapisan resin vinylester ini akan retak oleh pengaruh cuaca.
Intinya, untuk hasil yang lebih baik dan hemat waktu dan tenaga akan lebih baik apabila kita mengunakan resin epoxy untuk melapisi permuakaan kayu. Industri-industri perkapalan berbahan kayu banyak menggunakan ini langsung kepermukaan kayu tanpa lapisan dasar sekalipun. Tetapi untuk bahan-bahan fiberglass tidak masalah kalau menggunakan resin polyurethane atau resin vinylester.
3. Penggunaan Alat Bantu
Dalam melapisi permukaan kayu tentunya membutuhkan alat-alat bantu yang baik seperti pemoles khusus yang terbuat dari busa khusus atau rakel karet, dimana alat bantu poles ini lebih baik dibandingkan dengan kuas yang cenderung rontok.
Untuk meratakan permukaan lapisan resin yang telah diaplikasikan di atas permukaan kayu tidak cukup dengan rakel atau kuas busa saja. Hingga saat ini banyak pengrajin kayu memanfaatkan fire torch untuk meratakan lapisan resin dengan semprotan udaranya sekaligus menghilangkan gelembung udara yang ada dengan panasnya. Panas api yang dihasilkan flame torch ikut membantu mengurangi kekentalan resin dan tentu saja akan membantu penyebaran resin yang lebih rata.
Sebagai tambahan, untuk mengurangi gelembung udara yang keluar dari pori-pori kayu ada baiknya diberikan lapisan awal yang tipis dan cukup menutup pori-pori kayu. Tunggu lapisan awal ini cukup kuat menutupi pori-pori barulah melakukan pelapisan utama. Hal ini adalah cara terbaik untuk menghindari hasil yang seperti kulit jeruk karena efek kulit jeruk ini tidak lain adalah disebabkan oleh pecahnya gelembung-gelembung udara dan reaksi panas antara resin dan katalis yang tidak kita sadari selama proses pengeringan.
Demikian tulisan singkat ini diharapkan dapat membantu menghindari lapisan resin di permukaan kayu yang tampak seperti kulit jeruk. Tulisan ini mungkin masih ada kurangnya dan mohon ditambahkan, dan silahkan tulis di kolom komentar bawah juga apabila ada kesalahan yang perlu diluruskan untuk menambah wawasan kita semua.