Gipsum sangat berguna bagi manusia dari jaman dahulu hingga sekarang. Bagaimana tidak, banyak bidang yang menggunakan bahan dari alam ini dan diambil manfaatnya seperti farmasi, kosmetik, Usaha Kecil Menengah (UKM), bahan bangunan, dekorasi dll.
Kali ini saya akan menulis bagaimana cara mencampur bahan gipsum yang tepat untuk hasil yang terbaik. Saya yakin sudah banyak artikel yang membahas ini tetapi saya coba menulis kembali sesuai apa yang saya ketahui dan praktekkan. Gipsum bisa kita dapatkan di toko-toko bangunan terdekat yang harga dan kualitas yang berbeda-beda.
Seperti biasa, gunakanlah terlebih dahulu masker karena tepung gipsum sangat halus dan ringan, mudah terbawa oleh angin. Selalu lindungi tubuh kita dari bahaya, meskipun tidak terasa secara langsung. Disarankan juga menggunakan sarung tangan karet, meskipun banyak yang menggunakan tangan tanpa pelapis tetapi bagaimanapun gipsum ini sudah melalui beberapa proses kimiawi.
Sediakan Alat-alat agar tidak repot mencari kesana-kemari pada saat proses sudah dimulai:
- Kertas koran; atau apa saja yang bisa dipakai sebagai alas meja kerja agar tetap bersih
- Gelas Plastik; gunakan untuk takaran
- Wadah Plastik; atau baskom untuk tempat mengaduk campuran
- Air; Perbandingan yang tepat adalah 1 air : 2 tepung gipsum.
- Spatula karet atau sendok plastik
- Tepung Gipsum; sekitar 2 gelas plastik
- Pewarna (opsional); Kalau ingin membuat gipsum berwarna saja, boleh menggunakan pewarna makanan tapi tidak akan bertahan lama. Saya sarankan memakai cat acrylic yang water base.
- Cetakan; kalau ingin mencetak
Setelah semua disiapkan diatas meja, langsung saja ke proses mencampurnya:
Periksa dulu kondisi gipsumnya apakah ada gumpalan-gumpalan atau tidak. Jika ada, haluskan dengan menggunakan tangan (usahakan pakai sarung tangan) atau saring / ayak kalau bahannya banyak supaya lebih cepat.
Tuang tepung gipsum ke dalam wadah plastik berisi air sedikit demi sedikit dengan cara menggetar-getarkan tempat gipsumnya. Jangan menuang sekaligus karena akan menghasilkan campuran yang tidak bagus karena proses pelembapan yang tidak merata.
Jangan diaduk dulu, diamkan saja sambil mengetuk-ngetuk sisi baskom perlahan-lahan agar semua pori-pori dan celah gipsum basah merata oleh air. Sebagai catatan, proses pengadukan adalah proses dimana gipsum bereaksi secara kimiawi dengan air, mengikat antar partikel dan proses ini jugalah saatnya campuran gipsum mulai mengeras.
Lanjutkan lagi menaburkan gipsum secara perlahan-lahan sambil mengetuk-ngetuk sisi baskom hingga permukaan taburan gipsum mencapai permukaan air dalam arti tidak dibawah dan juga tidak juga diatas permukaan air. Dalam teorinya memang perbandingan adalah 1:2 antara air dan gipsum tetapi semua tergantung pada faktor kualitas tepung gipsum yang kita pakai.
Setelah semua rata basah oleh air, kita boleh mulai mengaduk perlahan-lahan dari sisi paling luar genangan dengan arah jarum jam dikombinasikan dengan sitem mengaduk arah spiral. Tambahkan pewarna kalau diperlukan. Jangan mengaduk dengan cepat, karena akan membentuk balon-balon udara yang akan mengurangi kekuatan gipsum nantinya.
Setelah terasa lembut merata, biarkan sekitar 1 menit sebelum menuang ke cetakan atau mengaplikasikannya ke apa saja yang akan kita kerjakan. Campuran ini juga sangat bagus untuk menempel lis gipsum ke plafon atau ukiran / ornamen berbahan gipsum lainnya.
- Gipsum yang sudah diaduk akan bertahan selama 20 – 35 menit sebelum mengeras secara sempurna. Oleh karena itu gunakanlah waktu sebaik mungkin ATAU campurlah dengan porsi sedikit untuk menghindari kerugian.
- Sayangilah lingkungan, gunakanlah barang-barang yang sudah terpakai atau kotor dengan cara membersihkannya lagi.
- Jangan membuang sisa-sisa campuran gipsum ke dalam saluran air, karena lama-kelamaan gipsum ini akan mengeras dan menyumbat saluran.
- Campuran gipsum akan terasa panas dan itu wajar dalam proses pengerasan (curing process).
Demikian cara mencampur gipsu yang baik dan benar, dan hal ini juga saya lakukan untuk membuat ukiran dari gipsum sebagai mal cetakan karet saya. Saya akan megulasnya di artikel yang akan datang.
Suber Foto: Youtube