Pemanfaatan batu alam pada saat ini juga adalah sebagai bahan bangunan untuk memperindah eksterior rumah dan taman serta bangunan lainnya. Kita dapat menemukan berbagai macam jenis batu alam yang digunakan sebagai bahan hiasan seperti batu palimanan, andesit polos, andesit bakar, candi hitam, candi merah, batu cupang dan lain-lain. Ketersediaan yang mudah didapat dan pengolahan yang terbilang sangat sederhana membuat sebagian orang menjadikan bisnis batu alam ini sebagai mata pencarian utama terutama di Pulau Jawa. Jadi tidak heran apabila batu alam di pulau jawa sangat murah dibandingkan yang ada di daerah saya.
Mahalnya batu alam dan kepedulian saya terhadap alam (modus kata teman saya..😁) membuat saya berfikir untuk memperindah rumah dengan batu alam buatan sendiri yaitu dari bahan pasir dan semen. Meskipun sebenarnya semua berasal dari alam, setidaknya kedua bahan bangunan ini mudah dicari dan murah dibeli. Disamping itu, dengan membuat sendiri tentunya akan menghasilkan tampilan yang lebih istimewa dalam arti tidak sama dengan yang ada di pasaran.
Proses Pembuatan Batu Alam dari Semen |
Okay..langsung saja ke penjelasan intinya yaitu Cara Manual Membuat Batu Alam dari Bahan Semen.
- Beli 1 batang lis kayu ukuran 1x3cm panjang normal 2 meter, biasa dipakai untuk plafond, harganya sekitar Rp 8.000/batang atau potong saja triplek tebal 9mm jadi lis dengan lebar 3cm dan panjang 33cm. Total lis yang kita butuhkan adalah 4 batang lis sepanjang 33cm:
Lis Kayu 1×3 (Digambar dengan Google SketchUp) |
- Satukan 2 lis menjadi satu membentuk siku dengan menyambungkan bagian tebalnya. Totalnya menjadi 2 lis siku:
Lis Siku |
- Menggunakan staples tembak (Cara mudah tapi tidak cukup kuat)
Menyambung Lis dengan Staples Tembak (Digambar dengan Google SketchUp) |
- Menggunakan sekrup kecil panjang dengan memberi lubang di sisi tebal lis terlebih dahulu dengan menggunakan bor mata kecil agar lis tidak pecah pada saat di sekrup.
- Berikan penahan di masing-masing ujung yang terbuka bisa dari seng, plat besi atau aluminium yang dibentuk siku.
Plat Penahan Aluminium Siku 1 |
Sketsa Plat Penahan Aluminium Siku 2 | (Digambar dengan Google SketchUp) |
Sketsa Penahan Aluminium Siku 3 | (Digambar dengan Google SketchUp) |
Sketsa Penahan Aluminium Siku 4 (Digambar dengan Google SketchUp) |
Plat penahan aluminium ini bertujuan agar lis mudah dibuka setelah semen kita isikan nantinya. Saya menggunakan penjepit buku alias binder clips untuk penahannya, bisa kita beli di toko-toko alat tulis atau mungkin toko atom terdekat dengan harga berkisar Rp 9.000 per kotak dengan isi 12 buah. Penampakannya seperti ini:
Sketsa Lis Kayu cetakan Batu Alam buatan setelah selesai | (Digambar dengan Google SketchUp) |
Kegunaan rangkain ini nantinya untuk base dan lempengan batu alam yang akan kita buat dengan cara manual. Untuk lempengan yang lebih tebal, kita bisa membuat frame yang sama tetapi menggunaan bahan lis kayu yang lebih tebal juga. Hal ini akan menghasilkan efek timbul tenggelam yang sudah pasti menambah nilai artistik batu alam seperti Batu Alam Susun Sirih misalnya. Sebelum digunakan sebaiknya seluruh permukaan lis kayu harus kita lapisi dengan cat minyak atau resin supaya tahan lebih lama karena akan selalu basah oleh campuran semen.
Baca Juga: Cara Melapisi Permukaan Kayu Dengan Resin
Sepertinya tulisan saya harus saya lanjutkan lagi nanti karena mata sudah mulai mengantuk. Saya akan tulis di bagian 2 mengenai cara membuat ‘batu alami’ nya dan yang jelas semakin lama ide kreatifitas dan imajinasi yang dihasilkan pasti akan semakin menarik. Tetap saja ikuti blog sederhana saya ini dan saya mohon supportnya dengan share. Terima kasih banyak…😁
Baca juga kelanjutannya: Cara Manual membuat Batu Alam dari Bahan Semen (Bagian 2-Selesai)